http://soil.faperta.ugm.ac.id/jitl/7.2%2074-79%20Harjadi.%20Analisis%20Karakteristik.pdf
Resume:
Secara
umum kondisi DAS Benain Noelmina seluas
560.035,6 ha, sebagian besar bergelombang
(34,5) dan Alluvial-Colluvial (32,0),
dan sedikit sekali pegunungan Kondisi topografi seperti diatas bepeluang terjadinya
erosi, tetapi hal tersebut tergantung dari tingkat curah hujan dan tingkat intensitas
pemanfaatan lahan yang dipengaruhi tingkat
kepadatan penduduk. Di NTT (Nusa Tenggara Timur) dengan agroecozone yang mewakili
daerah dengan kepadatan penduduk jarang dan curah hujan yang rendah, maka intensitas
pemanfaatan lahan rendah begitu juga dengan intensitas hujan juga rendah. Sehingga erosi yang terjadi yang ada di DAS
Benain Noelmina diharapkan relatif rendah. Walaupun sebagian besar
topografi bergelombang (34,5%) dan
Alluvial-Colluvial (32%), namun keadaan
ini bisa mengakibatkan kepekaan tanah
terhadap erosi sangat tinggi. Dimana
faktor kepekaan tanah terhadap erosi antara
lain : tekstur kasar, struktur lepas, bahan
organik rendah dan permeabilitas rendah
sebagai penyebab terjadi erosi yang serius. Hal tersebut
juga ditunjang dari jenis tanah Entisols
yang memiliki solum yang dangkal, yaitu dengan erosi yang ringan saja sudah menjadi
suatu masalah yang sangat serius.
Penginderaan
jauh dapat digunakan untuk analisis perhitungan
beberapa sifat fisik antara lain arah
lereng dan kemiringan lereng dari peta SRTM
(Shuttle Radar Topography Mission) atau dari interpolasi kontur menjadi peta DEM (Digital Elevation Model). Dengan
data DEM juga dapat dianalisis topografi
di suatu DAS dan kelas kemiringan lereng
masing-masing satuan lahan. Topografi di DAS Benain-Noelmina sebagian besar bergelombang (34,3%) sudah mencukupi untuk terjadi erosi berat
berupa longsor (Landslide). Begitu juga walaupun sebagian besar kelas kemiringan lereng
datar (<8%) namun hal ini pun sudah
mencukupi erosi besar-besaran yang menyebabkan
lahan kritis pada suatu DAS. Karakteristik kondisi fisik suatu lahan DAS didominasi oleh faktor topografi di
suatu wilayah dan kelas kemiringan
lereng. Dimana DAS yang didominasi kemiringan lereng
yang curam dan topografi perbukitan
atau pegunungan maka akan berpotensi
terhadap kekritisan suatu DAS. Parameter tersebut dari kemiringan lereng, topografi dan
ketinggian tempat suatu wilayah dapat
dihitung atau dianalisis dengan
penginderaan jauh. Disarankan selain
faktor dominan tingkat kekritisan suatu
DAS yang mencerminkan suatu DAS, perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor fisik lainnya, antara lain : jenis tanah,
jenis tanaman dan kondisi iklim serta
pola aliran drainase.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar