Jumat, 16 Desember 2011

ANALISIS KARAKTERISTIK KONDISI FISIK LAHAN DAS DENGAN PJ DAN SIG DI DAS BENAIN-NOELMINA, NTT

Buka link di bawah ini ya untuk liat jurnalnya ^^
http://soil.faperta.ugm.ac.id/jitl/7.2%2074-79%20Harjadi.%20Analisis%20Karakteristik.pdf

Resume:

Secara umum kondisi DAS Benain  Noelmina seluas 560.035,6 ha, sebagian besar  bergelombang (34,5) dan Alluvial-Colluvial  (32,0), dan sedikit sekali pegunungan Kondisi topografi seperti diatas bepeluang terjadinya erosi, tetapi hal tersebut tergantung dari tingkat curah hujan dan tingkat intensitas pemanfaatan  lahan yang dipengaruhi tingkat kepadatan penduduk. Di NTT (Nusa Tenggara Timur) dengan agroecozone yang mewakili daerah dengan kepadatan penduduk jarang dan curah hujan yang rendah, maka intensitas pemanfaatan lahan rendah begitu juga dengan intensitas hujan juga rendah.  Sehingga erosi yang terjadi yang ada di DAS Benain Noelmina diharapkan relatif rendah. Walaupun sebagian besar topografi  bergelombang (34,5%) dan Alluvial-Colluvial  (32%), namun keadaan ini bisa mengakibatkan  kepekaan tanah terhadap erosi sangat tinggi.  Dimana faktor kepekaan tanah terhadap erosi  antara lain : tekstur kasar, struktur lepas, bahan  organik rendah dan permeabilitas rendah  sebagai penyebab terjadi erosi yang serius.  Hal  tersebut juga ditunjang dari jenis tanah Entisols  yang memiliki solum yang dangkal, yaitu dengan  erosi yang ringan saja sudah menjadi suatu  masalah yang sangat serius.
Penginderaan jauh dapat digunakan  untuk analisis perhitungan beberapa sifat fisik  antara lain arah lereng dan kemiringan lereng  dari peta SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) atau dari interpolasi kontur menjadi  peta DEM (Digital Elevation Model). Dengan data  DEM juga dapat dianalisis topografi di suatu DAS  dan kelas kemiringan lereng masing-masing  satuan lahan.  Topografi di DAS Benain-Noelmina  sebagian besar bergelombang (34,3%) sudah  mencukupi untuk terjadi erosi berat berupa  longsor (Landslide).  Begitu juga walaupun  sebagian besar kelas kemiringan lereng datar  (<8%) namun hal ini pun sudah mencukupi erosi  besar-besaran yang menyebabkan lahan kritis  pada suatu DAS.  Karakteristik kondisi fisik suatu lahan  DAS didominasi oleh faktor topografi di suatu  wilayah dan kelas kemiringan lereng.  Dimana  DAS yang didominasi kemiringan lereng yang  curam dan topografi perbukitan atau  pegunungan maka akan berpotensi terhadap  kekritisan suatu DAS.  Parameter tersebut dari  kemiringan lereng, topografi dan ketinggian  tempat suatu wilayah dapat dihitung atau  dianalisis dengan penginderaan jauh.  Disarankan selain faktor dominan tingkat  kekritisan suatu DAS yang mencerminkan suatu DAS, perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor  fisik lainnya, antara lain : jenis tanah, jenis  tanaman dan kondisi iklim serta pola aliran  drainase.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar